Pendidikan agama tidak cukup diukur pada ranah kognitif
namun juga ada pelibatan ranah afektif dan psikomotorik. Artinya mata kuliah PAI
diharapkan mampu di
aktualisasikan
oleh mahasiswa sebagai wujud penghayatan sehingga sikap, tutur kata, dan
tingkah laku mahasiswa akan sejalan (paralel) dengan pengetahua
n agama yang dia miliki.
Oleh karena itu diharapkan mahasiswa tidak
hanya cakap dalam berdiskusi dengan rasionalitasnya, mampu dalam penjelasan
praktik ibadah serta hukum-hukum dalam agama,
dan mampu dalam beretorika keagamaan. Melainkan mereka juga dituntut
adanya konsistensi antara ucapan dengan perbuatan sebagaimana peringatan dalam al
Quran
Surat as
Shaf:
“wahai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan sesuatu yang
tidak kamu lakukan? Allah murka kepada orang-orang yang mengatakan sesuatu
tetapi tidak mau melakukannya.”
Secara
konkrit salah satu cara untuk
pengukuruan proses keberhasilan pembelajaran PAI dilakukan penilaian
dengan cara mahasiswa
ditugaskan
dalam pembuatan laporan aktivitas keagamaan di tempat tinggal
masing-masing.
Sedang untuk komponen-komponen
yang dinila
i pada saat proses
pembelajaran meliputi penyajian makalah, penyampaian gagasan, cara
bertanya, cara menjawab, cara pengambilan kesimpulan, keterampilan menjadi
moderator, dan keterampilan menjadi notulen.
Semua komponen di atas disusun dalam format khusus yang telah disiapkan
oleh dosen masing-masing dan diberikan kepada setiap kelompok pada pertemuan
pertama.
Sedang lebih
spesifik menurut Zainul Muhibbin terdapat klasifikasi bentuk-bentuk evaluasi PAI di Perguruan
tinggi
umum
yang meliputi keikutsertaan mahasiswa dalam mentoring
, sikap Islam (akhlak) dalam perilaku
sehari-hari
, penilaian
terhadap pelaksaan tugas-tugas
, keaktifan
dalam ikut serta kuliah, diskusi,
dan presentasi makalah
, dan ujian
tulis.
Pen
ilaian pada domain pengetahuan dan pemahaman mahasiswa dapat diperoleh
melalu tes tulis dan tes lisan. Sedangkan penilaian pada domain sikap dilakukan
dengan tes perbuatan dan pengamatan.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Contoh BAB II Tesis: Evaluasi Pembelajaran PAI di Perguruan Tinggi Umum"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*